Efek rumah kaca "Desember" merupakan salah satu lagu favorit saya. Yap, lagu ini melow dan slow banget untuk di dengar, sesuai dengan cuaca saat ini mendung dan bisa menjadi nyanyian untuk tidur yang lelap. Seperti judulnya, "Desember", pertama kali saya mengenal/mendengarkan lagu ini yaitu tepat di bulan Desember ini. Ada kesan tersendiri saat saya mendengarkan lagu ini, walaupun sedikit kurang mengerti dari makna lagu ini, namun setidaknya nyaman di dengar telinga.
Langsung saja, sekilas lirik dari lagu ini :
DESEMBER
Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda
Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,
Di bulan desember
Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka
Dibalik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda
Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,
Di bulan desember
Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka
Yap itu sekilas lirik dari lagu Desember, sebagian orang mempunyai makna tersendiridari lagu ini. Ada yang berpendapat bahwa makna dari lagu ini yaitu bercerita
tentang bencana alam banjir yang nyaris hampir selalu memakan korban
jiwa dan material setiap tahunnya. Bulan Desember sendiri memang bulan
yang biasanya tarfik puncak hujan meninggi di hampir semua negara yang
mengalami musim penghujan. Dalam
lagu ini juga menyeritakan bahwa masyarakat akan lega setelah usainya
bulan Desember karena trafik hujan diperkirakan akan menurun.
Namun, setiap orang mempunyai persepsi sendiri, dilihat dari sudut mana ia memandang. lain hal nya dengan saya sendiri, di satu sisi lagu ini bisa memiliki makna yang berbeda dari sebelumnya. lagu ini lebih menerangkan tentang rasa, rasa yang menyatu dengan alam saat itu. kalau di dengarkan musiknya seiring mengikuti liriknya maka rasa itu akan terasa. Saya mengambil kesimpulan bahwa dalam hidup ini selalu ada suka dan duka, dan diantara suka dan duka itu manusia memiliki beribu harapan. Tak ada yang kekal dalam hidup ini. Setiap tawa akan ada kesedihan dan begitu sebaliknya. Karena setiap masalah/musibah akan ada jalan, seperti pelangi yang setia menunggu hujan reda. Namun itu dikembalikan lagi kepada individu masing-masing yang menilai dan merasakannya. Thanks ^_^